Dikisahkan, ada 3 orang sahabat Rasulullah SAW hidup bersama, berlomba dalam kebaikan sampai suatu hari datanglah seruan jihad di jalan Allah. Ketiganya berangkat menuju medan perang. Allah menakdirkan 2 dari 3 sahabat tersebut gugur dalam medang perang, sebagai syahid. Sedangkan seorang sahabat masih diberi umur sampai beberapa tahun kemudian, bahkan akhirnya dia meninggal di atas kasur. Kemudian seorang sahabat Rasulullah bermimipi tentang ketiganya, dilihat dalam mimpinya sahabat yang meninggal di atas kasur masuk surga terlebih dahulu dibanding sahabat yang lainnya yang syahid. Sahabat tersebut kaget dan penasaran karena tidak ada pahala yang lebih besar daripada syahid tetapi nyatanya yang meninggal di atas kasur terlebih dahulu masuk surga. Menghadaplah sang sahabat kepada Rasulullah menceritakan dan menanyakan perihal mimpinya.

 

Kata Rasulullah “Ketahuilah kenapa yang meninggal di atas kasur masuk surga terlebih dahulu dibanding yang syahid, wahai sahabat, ketahuilah bukankah yang meninggal di atas kasur masih bisa melakukan sholat-sholat yang tidak dilakukan 2 temannya yang syahid, bukankah dia juga bertemu dengan bulan Ramadhan dan beribadah di dalamnya yang tidak dilakukan oleh temannya yang syahid. Demi Allah, sesungguhnya diantara keduanya perbedaannya seperti jauhnya antara langit dan bumi”. Allahu Akbar! karena bertemu dengan bulan  Ramadhan bisa melebihi syahid. Beribadah sebaik mungkin di bulan Ramadhan, apapun kebaikan yang dilakukannya, akan dilipat gandakan pahalanya, bahkan sampai mengalahkan mereka yang gugur, syahid di medan perang. Subhanallah hal ini diberikan kepada kita semua. Nikmat terbesar yang Allah  berikan dan mudah-mudahan Allah akan berikan kepada kita semua, adalah dipertemukan dengan bulan Ramadhan yang akan datang ini. Cara bersyukur atas nikmat tersebut adalah mengisi bulan Ramadhan tersebut dengan sebaik-baiknya.

Sepenggal tausiyah yang disampaikan oleh ustadz Aep Saepulloh dalam acara Tarhib Ramadhan 1434 H di UMA – Lakemba membangkitkan semangat untuk mengisi dengan semaksimal mungkin bulan Ramadhan yang tinggal beberapa hari.

 

                                                       

 Alhamdulillah, meskipun diguyur hujan yang cukup deras dari pagi sampai menjelang selesainya acara yang diselenggarakan oleh panitia bersama antara CIDE, Iqro, Ashabul Kahfi, IIA, IMNA dan Minang Sayo serta didukung sepenuhnya oleh KJRI Sydney, tidak mengurangi keantusiasan muslim Indonesia untuk menghadirinya. Masya Allah, sedemikian antusiasnya membuat hall yang disediakan panitia penuh sesak. Acara diakhiri dengan saling bermaaf-maafan diantara jamaah yang hadir.

Acara Tarhib Ramadhan yang dikemas dengan BBQ (free), Fun Games, Bazar (non food) dan Tausiyah ini diharapkan untuk diselenggarakan lebih besar dengan melibatkan lebih banyak majelis taklim – majelis taklim yang ada di Sydney di tahun-tahun berikutnya.