Program Hari Ke-12: Menjauhi Kebiasaan Ghibah

Abu Hudzaifah meriwayatkan bahwa ‘Aisyah pernah bertemu dengan seorang wanita yang sedang menceritakan perilaku wanita lain di hadapan Rasulullah. Beliau pun bersabda, “Kamu jangan menggunjing wanita itu.’

Perbuatan yang serupa dengan ghibah adalah berjalan sambil berlenggok-lenggok, malah ini lebih berbahaya dari ghibah.
Dalam shuhuf nabi Ibrahim terdapat keterangan, “Orang yang berakal hendaklah memperhatikan waktu, mengontrol keinginan, dan menjaga lisannya.”

Malik bin Dinar berkata, “Jika kamu mendapati hatimu yang keras, tubuhmu lemah, dan rezekimu tersendat, maka ketahuilah sesungguhnya kamu telah membicarakan sesuatu yang tidak berguna bagi dirimu”.

Luqman berpesan kepada anaknya, “wahai anakku, orang yang mengasihi pasti akan dikasihi, orang yang taat pasti akan selamat, orang yang melakukan kebajikan pasti akan beruntung, orang yang berbuat kejahatan pasti akan mendapat dosa, dan orang yang tidak mampu mengendalikan lisannya pasti akan menyesal.”

Seorang lelaki menggunjing Hasan al-Bashri, anehnya Hasan al-Bashri malah memberi lelaki itu sebungkus manisan sambil berkata, “Aku dengar kamu telah memindahkan amal baikmu ke catatan amalku. Jadi, ini upah untukmu.” 

Kondisi dibolehkannya ghibah   

  1. Ghibah terhadap orang yang berbuat kerusakan
  2. Mengungkap kekurangan peminang sebagai nasihat bagi calon pengantin
  3. Saat meminta nasihat atau dizalimi
  4. Kedudukan pelaku bid’ah

Ya Allah, hiasilah diriku di bulan ini dengan menutupi (segala kesalahanku) dan rasa malu, pakaikanlah kepadaku di bulan ini pakaian qana’ah dan mencegah diri, tuntunlah aku di bulan ini untuk berbuat adil, dan kesadaran, dan jagalah aku di bulan ini dari setiap yang kutakuti. Dengan penjagaan-Mu wahai Penjaga orang-orang yang ketakutan.