Program Hari Ke-3: Membiasakan Ikhlas

Orang  saleh memandang ikhlas sebagai sesuatu yang sangat berharga. Ikhlas tidak bisa dicapai kecuali oleh orang yang benar-benar takwa kepada Allah, karena nafsu selamanya selalu cenderung pada hal-hal yang dianggap mengandung kenikmatan, seperti pamer, mengharap pujian, dan sebagainya. Ikhlas adalah kebalikan dari semua ini.

Seorang ulama berkata, “Keikhlasan sesaat akan mengantarkan kita pada keselamatan abadi. Ikhlas adalah sesuatu yang berharga” 

Dikisahkan, Ali Zainal Abidin selalu memilih waktu malam yang sunyi untuk memberi sedekah kepada mereka yang membutuhkan. Hal tersebut untuk menghindari pamer dan sanjungan.
Penduduk Madinah tidak tahu bahwa orang yang kerap bersedekah dengan sembunyu-sembunyi adalah Ali Zainal Abidin. Setelah kewafatan beliau ketika memandikan jenazah mereka melihat bekas warna hitam di punggungnya, mereka bertanya, “Bekas apa ini?” seorang kepercayaan Ali Zainal Abidin berkata: “Ini bekas karung gandum dan makanan yang di pikul Ali Zainal Abidin untuk diberikan kepada orang-orang miskin”.

Ya Allah, anugerahkanlah kepadaku di bulan ini kecerdasan dan kesadaran diri, jauhkanlah aku di bulan ini dari kebodohan dan kesesatan, dan limpahkanlah kepadaku sebagian dari setiap kebajikan yang Engkau turunkan di bulan ini. Dengan kedermawanan-Mu, wahai Dzat Yang Lebih Dermawan dari para dermawan.